Jumat, 31 Juli 2009

MAJAS

Majas adalah gaya bahasa dalam bentuk tulisan maupun lisan yang dipakai dalam suatu karangan yang bertujuan untuk mewakili perasaan dan pikiran dari pengarang. Majas dibagi menjadi beberapa macam, yakni majas perbandingan, sindiran, penegasan dan pertentangan. Tetapi saya hanya menjelaskan majas penegasan.

Majas Pertentangan

A. Majas Antitesis
Majas antitesis adalah majas pertentangan yang melukiskan sesuatu dengan mempergunakan kepaduan kata yang berlawanan arti.
Contoh :
Cantik atau tidak, kaya atau miskin, bukanlah suatu ukuran nilai

B. Majas Paradoks
Majas paradoks adalah majas pertentangan yang melukiskan sesuatu seolah-olah bertentangan, padahal maksud sesungguhnya tidak karena objrknya berlainan.
Contoh :
Hatinya sunyi tinggal di kota Jakarta yang ramai

C. Majas Okupasi
Majas okupasi adalah majas pertentangan yang melukiskan sesuatu dengan bantahan, tetapi diberi penjelasan atau diakhiri dengan kesimpulan.
Contoh :
Merokok itu merusak ksehatan, akan tetapi si perokok tak dapat menghentikan kebiasaannya. Maka muncullah pabrik-pabrik rokok karena untungnya banyak

D. Majas Kontradiksio Interminis
Majas kontradiksio interminis adalah majas pertentangan yang memperlihatkan pertentangan dengan penjelasan semua, yan berupa perkecualian.
Contoh :
Semua murid kelas ini hadir, kecuali Hasan yang sedang ikut jambore

E. Majas Anakronisme
Majas antilesis adalah majas pertetangan yang melukiskan sesuatu tidak sesuai dengan jamannya atau kurang dapat diterima oleh akal.
Contoh :
Setelah lahir, bayi itu lantas bicara dengan ibunya

KOMENTAR:
Majas sangat penting dalam membuat tulisan karena dengan menggunakan majas tulisan terlihat lebih menarik untuk dibaca, majas juga berperan sebagai wakil dari perasaan kita.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar